Perdagangan melalui Jaringan Elektronik

-Perdagangan melalui Jaringan Elektronik-

Transaksi bisnis yang menggunakan akses jaringan, sistem berbasis komputer, dan jaringan internet.
* Manfaat perdagangan melalui jaringan elektronik:
  • Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
  • Hubungan dengan pemsok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
  • Pengembalian atas investasi pemegang saham, dan pemilik yang meningkat.
* Kendala perdagangan melalui jaringan elektronik:
  • Biaya Tinggi.
  • Masalah Keamanan.
  • Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.
* jalan menuju perdagangan melalui jaringan elektronik :
  • Mengumpulkan intelijen bisnis.
  • Membentuk suatu sistem antar-organisasi (IOS)

-Strategi perdagangan melalui jaringan elektronik-
  • SISTEM ANTAR ORGANISASI (Interorganizatonal System-IOS).
  • PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK (Electronic Data Interchange – EDI).
  • EXTRANET.
  • TRANSFER DANA secara ELEKTRONIK (Electronic Fund Transfer – EFT).

-Sistem Antar Organisasi-
Suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi sebagai satu sistem tunggal.

-Manfaat IOS (Intra Organizational system) -
* Manfaat secara langsung IOS :
+ Efisiensi komparatif, dapat menyediakan barang dan jasa lebih murah dari pesaing
  • Efisiensi internal, perbaikan-pebaikan dalam perusahaan.
  • Efisiensi antar-organisasi, perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusaahaan lain.
+ Kekuatan tawar menawar, kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan pelanggan yang menguntungkan dirinya. Kekuatan itu berasal dari tiga metode dasar:
  • Keistimewaan produk yang unik.
  • Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian.
  • Peningkatan biaya peralihan.
* Manfaat secara tidak langsung IOS :

  • Mengurangi kesalahan.
  • Mengurangi biaya.
  • Meningkatkan efisiensi operasional.
  • Meningkatkan kemampuan bersaing.
  • Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang.
  • Meningkatkan pelayanan pelanggan.




-Pertukaran data elektronik (EDI)-
adalah pertukaran langsung dokumen-dokumen bisnis dari komputer ke komputer, seperti order pembelian dan order penjualan.
* Hubungan EDI yang umum.
Membentuk kaitan antara perusahaan dan pemasoknya (supply side) dan kaitan antara perusahaan dengan pelanggan (customer side)
Set transaksi adalah suatu jenis dokumen tertentu seperti faktur.
EDI memungkinkan terjadinya Pengisian Kembali Persediaan oleh Penjual dan Transfer Dana secara Elektronik.
* Standar EDI.
Standar yang digunakan di Amerika Utara dinamakan ANSI ASC X12. Standar Internasional dinamakan EDIFACT.
* Tingkat penerapan EDI.
Tiga tingkat penggunaan yang berbeda, yaitu :
1. Pemakai tingkat satu, hanya satu atau dua set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang yang terbatas.
2. Pemakai tingkat dua, banyak set transaksi yang ditransmisikan ke sejumlah mitra dagang, melampaui lini industri.
3. Pemakai tingkat tiga, bukan Cuma banyak set transaksi yang ditransmisikan ke banyak mitra dagang, tetapi aplikasi computer perusahaan disesuaikan dengan pendekatan EDI.
Tujuan tingkat satu dan dua adalah mengubah dokumen kertas menjadi elektronik.
Pengaruh Penerapan EDI :
- Tekanan Pesaing.
- Kekuasaan yang dilaksanakan.
- Kebutuhan Intern.
- Dukungan manajemen puncak.
* Manfaat EDI.
Manfaat Langsung : manfaat yang berasal dari teknologi
Manfaat Tidak Langsung adalah manfaat lain yang dihasilkan dari manfaat langsung.
Hubungan manfaat langsung dan tidak langsung :
- Mengurangi Kesalahan.
- Mengurangi biaya.
- Meningkatkan efisiensi operasional.
- Meningkatkan hubungan dengan mitra dagang.
- Meningkatkan pelayanan pelanggan.

-Teknologi perdagangan melalui jaringan elektronik-

Pilihan Teknologi :
1. Sambungan Langsung (direct connectivity), bekerja sama dengan penyedia jasa telekomunikasi.
2. Jaringan Bernilai Tambah ( value-added network), jaringan ini disediakan oleh penjual yang bukan hanya menyediakan sirkuit tetapi juga menyediakan banyak jasa yang diperlukan untuk menggunakan sirkuit itu bagi EDI.
3. Internet, memungkinkan suatu jaringan komunikasi global yang tidak hanya menghubungkan para mitra dagang tetapi juga mencakup para pelanggan.

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI


-PENTINGNYA PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI-

· Pengendalian dalam sistem adalah berdasarkan umpan balik yang dapat terbuka dan tertutup. Penyaring dapat digunakan untuk mengurangi persyaratan pengolahan dengan mengurangi masukan. Hukum variasi kebutuhan menjadi penting dalam merancang sisitem pengendalian karena menyatakan perlunya suatu metode yang mengadakan tanggapan pengendalian bagi setiap keadaan variabel terkendali.

· Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian yang bergabung untuk satu tujuan. Model dasarnya adalah masukan, pengolahan, dan keluaran tetapi dapat pula di kembangkan hingga menyertakan pula penyimpanan. Seistem dapat terbuka atau tertutup tetapi sistem informasi biasanya adalah sistem terbuka berarti menerima beberapa masukan tak terkendali dari lingkunganya.

· Kebutuhan akan informasi berasal dari keraguan dan pilihan dan peranan informasi adalah untuk mengurangi keraguan itu. Oleh karena itu penulis menyarankan agar user mengerti dan memahami berbagai istilah di dalam sistem informasi yang banyak sumbernya dari bahasa asing.

· untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.

· untuk memberi dukungan kepada manajer dalam mengontrol area operasinya


-TUGAS PENGENDALIAN DALAM SISTEM INFORMASI-


Kontrol Proses Pengembangan

Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana harus menjalani tahapan/fase yang antara lain :

· Fase Perencanaan
Mendefinisikan tujuan dan kendala

· Fase Analisis & Disain

> Mengidentifikasi kebutuhan informasi

> Menentukan kriteria penampilan

> Menyusun disain dan standar operasi CBIS

· Fase Implementasi

> Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima

> Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan

> Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS

· Fase Operasi & Kontrol

> Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC

> Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan

Yang termasuk dalam kontrol proses pengembangan, yaitu :

1. Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
2. Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
3. Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
4. Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima
6. Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
7. Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.

Kontrol Desain Sistem

· Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.

· Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.

· Selama fase disain dan analisis dari siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol software menjadi lima bagian pokok, yaitu :

I. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)

* Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi :

1. Permulaan Dokumentasi Sumber

> Perancangan dokumentasi

> Pemerolehan dokumentasi

> Kepastian keamanan dokumen
2. Kewenangan

> Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa
3. Pembuatan Input Komputer

> Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input
diproses
4. Penanganan Kesalahan

> Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry
5. Penyimpanan Dokumen Sumber

> Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi
bagaimana dapat dikeluarkan

II. Entri Transaksi

* Entri transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam komputer. Area kontrolnya meliputi atas :

1. Entri Data
> Kontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralatan inputnya sendiri. Dapat dilakukan dengan proses offline/online
2. Verifikasi Data
> Key Verification (Verifikasi Pemasukan)
Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali
> Sight Verification (Verifikasi Penglihatan)
Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system
3. Penanganan Kesalahan
> Merotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk pengoreksian
4. Penyeimbangan Batch
> Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang sama yang dibuat selama permulaan transaksi

III. Komunikasi Data

* Tanggungjawab manajer jaringan dengan menggabungkan ukuran keamanan ke dalam sistem dan memonitor penampilan untuk memastikan keamanan telah dilakukan dgn baik
* Komputer yang ada dalam jaringan memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :

1. Kontrol Pengiriman Data
2. Kontrol Channel Komunikasi
3. Kontrol Penerimaan Pesan
4. Rencana Pengamanan Datacom Secara Keseluruhan

IV. Pemrosesan Komputer

* Pada umumnya semua elemen kontrol pada disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer. Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :

1. Penanganan Data
2. Penanganan Kesalahan
3. Database dan Perpustakaan Software

* Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)
* Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari :

1. Kata kunci (Password)
2. Direktori pemakai (User Directory)
3. Direktori elemen data (Field Directory)
4. Enkripsi (Encryption)

V. Output Komputer

* Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk dalam area ini adalah :

1. Distribusi
> Kontrol pada distribusi laporan berusaha untuk memastikan ketepatan orang yang menerima output.
2. Penyeimbangan Departemen Pemakai
> Bila departemen pemakai menerima output dari komputer, maka keseluruhan kontrol dari output dibandingkan dengan total yang sama yang telah ditetapkan pada waktu pertama kali data input dibuat.
3. Penanganan Kesalahan
Kelompok kontrol tertentu dapat ditetapkan didalam area pemakai dengan menjalankan prosedur formal untuk mengoreksi kesalahan.
4. Penyimpangan Record
> Tujuan komponen kontrol yang terakhir ini adalah untuk memelihara keamanan yang tepat terhadap output komputer dan untuk mengontrol penyelesaian yang sia-sia.
5. Penyeimbangan Operasi Komputer
> Kontrol ini memungkinkan pelayanan informasi untuk memverifikasi bahwa semua batch dan transaksi yang diterima dari departemen pemakai telah diproses.


-Kontrol Pengoprasian Sistem-

Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan keamanan.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 area :

1. Struktur organisasional
> Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis, Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.
2. Kontrol perpustakaan
> Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.
3. Pemeliharaan Peralatan
> Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.
4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
> Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.
5. Perencanaan disaster

* Rencana Keadaan darurat
> Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan
* Rencana Backup
> Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.
* Rencana Record Penting
> Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan kopi duplikat.
* Rencana Recovery
> Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas komunikasi da pasokan-pasokan.

tugas grafik komp dan olah citra


A. Diketahui citra yang direpresentasikan sebagai matriks dan dengan nilai keabuannya sebagai berikut :















1.Berapa resolusi citra dan ukuran pixel dari citra tersebut, jelaskan.
2.Berapa derajat keabuan dari citra tersebut, jelaskan.
3.Berapa bit citra tersebut disimpan untuk setiap pixelnya, jelaskan.
4.Lakukan pemampatan dengan metode Run Length Encoding
5.Berapa ukuran citra sebelum pemampatan ?
6.Berapa ukuran citra sesudah pemampatan ?
7.Berapa nisbah pemampatan ?
8.Termasuk klasifikasi metode pemampatan apa, pemampatan diatas, jelaskan.
9.Dan termasuk jenis pemampatan apa, jelaskan.
10.Apa yang anda ketahui tentang pemampatan RLE, jelaskan.

Jawab :
1. ukuran12x12

2.15 derajat keabuan

3. Intensitas, 0-14=15. 2^n=15. n= 4bit

4.
1. (0.5) (2.7)
2. (3.3) (4.6) (1.1)
3. (1.3) (5.9)
4. (5.1) (7.11)
5. (10.4) (14.8)
6. (13.2) (11.7) (9.3)
7. (9.12)
8. (8.8) (7.4)
9. (7.2) (6.2) (5.1) (4.5) (3.2)
10. (3.4) (2.3) (0.5)
11. (1.6) (2.6)
12. (3.9) (0.3)

5.Ukuran citra sebelum pemampatan
(12x12)x4bit= 576bit

6.Ukuran citra setelah pemampatan
(29x4bit)+(29x3bit)= 203 bit

7. Nisbah pemampatan= 100%-203/576x100%= 64.76

8. Metode lossy. menghasilkan citra yang hampir sama dengan citra semula, Ada informasi yang hilang akibat pemampatan tapi masih bisa ditolerir oleh persepsi mata, Nisbah/ratio pemampatan tinggi

9.Jenis pemampatan Pendekatan Ruang. Melihat hubungan antar pixel yang mempunyai derajat keabuan yang sama pada wilayah dalam citra

10. metode Run Length Encoding cocok untuk pemampatan citra yang memiliki kelompok pixel berderajat keabuan yang sama



B. Diketahui citra 64x64 dengan nilai keabuan dan jumlah kemunculan nilai keabuannya sebagai berikut :




















1.Lengkapi frekuensi kemunculan nilai keabuan citra diatas.
2.Berapa resolusi citra dan ukuran pixel dari citra tersebut, jelaskan.
3.Berapa derajat keabuan dari citra tersebut, jelaskan.
4.Berapa bit citra tersebut disimpan untuk setiap pixelnya, jelaskan.
5.Lakukan pemampatan dengan metode Huffman.
6.Sebutkan kode biner untuk setiap derajat keabuan.
7.Berapa ukuran citra sebelum dan sesudah dimampatkan ?
8.Berapa nisbah pemampatan ?
9.Termasuk klasifikasi metode pemampatan apa, pemampatan diatas, jelaskan.
10. Dan termasuk jenis pemampatan apa, jelaskan.

Jawab :
1.

















2. 64x64

3. 9 derajat keabuan, 0,1,2,3,4,5,6,7,10=8

4. 2^n=10, n= 4bit
5.




















































6.
0 : 00 = 2
1 : 10 = 2
2 : 01 = 2
3 : 110 = 3
4 : 1110 = 4
5 : 11110 = 5
6 : 111111 = 6
7 : 1111101 = 7
10 : 1111100 = 7

7.Ukuran citra sebelum dimampatkan adalah
(64x64)x4bit= 16384bit

Ukuran citra setelah dimampatkan adalah
(720x2bit)+(911x2bit)+(888x2bit)+(666x3bit)+(345x4bit)+(212x5bit)+(199x6bit)+(93x7bit)+(72x7bit) = 11825bit

8.Nisbah pemampatan = 100%-11825/16384x100%= 27,83

9.Metode Lossless. menghasilkan citra yang sama dengan citra semula, Tidak ada informasi yang hilang, Nisbah/ratio pemampatan sangat rendah

10. Jenis pemampatan pendekatan statistik. Melihat frekuensi kemunculan derajat keabuan pixel

TUGAS SIM III

1. Jelaskan evolusi dari Computer Based Information System!

Dalam beberapa hal tiap subsistem CBIS identik dengan organisme hidup yakni lahir, tumbuh, matang, berfungsi dan mati. Proses evolusi tersebut dinamakan siklus hidup sistem (system life cycle – SLC).

Pengembangan CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari :

Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS.

Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.

Seiiring berkembangnya CBIS, manajer merencanakan siklus hidup dan mengatur para spesialis informasi yang terlibat. Setelah penerapan, manajer mengendalikan CBIS untuk memastikan bahwa sistem tersebut terus menyediakan dukungan yang diharapkan. Tanggung jawab keseluruhan manajer dan dukungan tahap demi tahap yang diberikan oleh spesialis informasi digambarkan pada Gambar 1.14.

Ketika manajer memilih untuk memanfaatkan dukungan para spesialis informasi, kedua pihak bekerjasama untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, mengidentifikasi dan mengevaluasi solusi alternative, memilih solusi terbaik, merakit perangkat keras dan perangkat lunak yang sesuai, membuat basis data, dan menjaga kemutakhiran sistem.


2. Jelaskan manfaat dan kendala yang dapat diantisipasi dari E-Commerce!

Manfaat yang dapat diantisipasi dari E-Commerce :

  1. Pelayanan pelanggan yang lebih baik.
  2. Hubungan dengan pemasok dan masyarakat keuangan yang lebih baik.
  3. Pengembangan atas investasi pemegang saham dan pemilik yang meningkat.

Kendala yang dapat diantisipasi dari E-Commerce :

  1. Biaya tinggi.
  2. Masalah keamanan.
  3. Perangkat lunak yang belum mapan atau tidak tersedia.

3. Jelaskan model yang digunakan dalam Model Sistem Umum Perusahaan!

Definisi Model : penyederhanaan dari suatu objek.

Model mewakili sejumlah objek atau aktifitas yang disebut entitas.

JENIS-JENIS MODEL :

1. Model Fisik ; penggambaran entitas dalam bentuk 3 dimensi.

2. Model Naratif ; menggambarkan entitas secara lisan atau tulisan.

3. Model Grafik ; menggambarkan entitas dengan sejumlah garis atau symbol.

4. Model matematika ; sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek.

Kegunaan Model :

1. Mempermudah Pengertian, suatu model pasti lebih sederhana dari pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang sederhana.

2. Mempermudah Komunikasi, setelah problem solver mengerti entitasnya, pengertian itu sering pula dikomunikasikan pada orang lain.

3. Memperkirakan Masa Depan, ketelitian dalam menggambarkan entitas membuat model matematika dapat memberikan kemampuan yang tidak dapat disediakan model-model jenis lain.

“MODEL SISTEM UMUM”

1. Sistem Fisik, merupakan sistem terbuka, yang berhubungan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.

Arus sumber daya fisik yang mengalir :

1. Arus material.

2. Arus personil.

3. Arus mesin.

4. Arus uang.

Sistem Fisik Perusahaan sebagai system yang terkendali

2. Sistem Konseptual,

Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang disebut “Lingkaran Umpan Balik” yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.

a. Sistem Lingkaran Terbuka.

b. Sistem Lingkaran Tertutup.

Pengendalian Manajemen; pihak manajemen menerima informasi yang menggambarkan output sistem.

Pengolah Informasi; Perjalanan informasi tidak selalu dari sistem fisik kepada manajer. Para manajer memperoleh informasi dari sistem yang menghasilkan informasi dari data yang terkumpul.


4.Apa yang anda ketahui tentang konsep Management By Exception,jelaskan!

suatu gaya yang diikuti manajer, yaitu manajer terlibat dalam aktifitas hanya jika aktifitas itu menyimpang dari kinerja yang dapat diterima.

Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap permasalahan.

Sistem Informasi Manajemen (SIM)

--Definisi Sistem Informasi Manajemen(SIM)--

Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.
Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen dengan munculnya pemecahan yang memadai.

--Tujuan Umum Sistem Informasi Manajemen (SIM)--
• Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
• Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
• Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

--Unsur-Unsur Sistem Informasi Sederhana--
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.

--Sistem Informasi Untuk Manajer--
Informasi yang diberikan kepada manajer digunakan untuk mengendalikan operasi, strategi, perencanaan jangka panjang & pendek, pengendalian manajemen dan pemecahan masalah khusus.
Dalam sistem yang dikomputerisasikan, program secara terus-menerus memantau transaksi pemasukan yang diproses atau yang baru di proses guna pengindetifikasian dan secara otomatis melaporkan lingkungan perkecualian yang memperoleh perhatian manajemen.
Semakin tinggi lapisan manajemen akan semakin cenderung menggunakan informasi yang berasal dari luar untuk tujuan pengendalian manajemen. Perbandingan kinerja organisasi dengan statistika ringkasan dari pesaing atau industri rata-rata jelas sangat penting artinya.

--Integrasi Sistem Informasi--
Integrasi : adanya saling keterkaitan antar sub sistem sehingga data dari satu sistem secara rutin dapat melintas, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
Pengintegrasian sistem informasi merupakan salah satu konsep kunci dari SIM. Berbagai sistem dapat saling berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara yang sesuai keperluannya.
Integrasi sistem informasi dapat bersifat hirarkis yaitu pada tingkat transaksi akan memberikan masukan data kepada sistem tingkat manajerial atau sering pula dalam arah sebaliknya. Interaksi hirarkis adalah paling banyak diidentifikasikan dan diitegrasikan karena manajer mengetahui bahwa informasi harus diringkaskan menurut jalur hirarki disamping sistem yang bersangkutan ada di bawah satu garis komando dan karena manajer dalam bidang fungsional akan lebih banyak mengetahui data apa yang ada dalam sistemnya.
Keuntungan dari integrasi :
1. Membaiknya arus informasi di dalam sebuah organisasi.
2. Mendorong manajer untuk membagikan informasi yang dihasilkan oleh departemennya agar secara rutin mengalir ke sistem yang lain yang memerlukan.




--Evolusi Sistem Informasi Berbasis Komputer--
Fokus awal pada data
Selama paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuha n informasi para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi akuntansi.
Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) .
Fokus baru pada informasi
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.
Fokus revisi pada pendukung keputusan
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) = sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer.
Manajer tsb. Berada di bagian manapun dalam organisasi pada tingkat manapun dan dalam area bisnis apapun. DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara khusus.
Spesifikasi DSS :
1. Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi
2. Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.
3. Dirancang dan dioperasikan oleh manajer
4. Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
5. Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
6. Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
7. Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.
8. Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian alternatif.
Fokus pada Komunikasi
Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.
OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.
Fokus potensial pada konsultasi
Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).

--Kemampuan Sebuah Sistem Informasi Manajemen (SIM)--
Pengetahuan tentang potensi kemampuan sistem informasi yang dikomputerisasi akan memungkinkan seorang manajer secara sistematis menganalisis masing-masing tugas organisasi dan menyesuaikannya dengan kemampuan komputer.
SIM secara khusus memiliki beberapa kemampuan teknis sesuai yang direncanakan baginya. Secara kolektif kemampuan ini menyangkal pernyataan bahwa komputer hanyalah mesin penjumlah atau kalkulator yang berkapasitas tinggi, sebenarnya komputer tidak dapat mengerjakan sesuatu ia hanya mengerjakan lebih cepat. Sistem informasi komputer dapat memiliki sejumlah kemampuan jauh diatas sistem non komputer. Dan kemampuan ini telah merevolusikan proses manajemen yang menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem yang telah ada. Beberapa kemampuan teknis terpenting dalam sistem komputer :
1. Pemrosesan data batch
2. Pemrosesan data tunggal
3. Pemrosesan on-line, real time
4. Komunikasi data dan switching pesan
5. Pemasukan data jarak jauh dan up date file
6. Pencarian records dan analisis
7. Pencarian file
8. Algoritme dan model keputusan
9. Otomatisasi kantor.

--Kemampuan Pelaporan--
Semua sistem informasi memiliki kemampuan pelaporan dan laporan harus dirancang agar sesuai dengan bentuk tertentu.
Prinsip pelaporan :
1. Laporan harus menonjolkan informasi terpenting
2. Harus seringkas mungkin
3. Harus disediakan dukungan
4. Sistem pelaporan manajemen biasanya dalam transisi
5. Setiap laporan harus berformat keputusan
6. Terstruktur untuk melaporkan suatu kinerja
Jenis-jenis laporan :
1. Laporan periodik
Laporan yang secara rutin dikerjakan
2. Laporan indikator kunci
Merupakan variasi laporan periodik, laporan ini secara khusus memberikan beberapa statistik kritis kegiatan operasi harian kepada manajer.
3. Laporan siap panggil
Jenis laporan yang ditetapkan oleh manajer agar tersedia sebelum berakhirnya satu periode, mungkin karena masalah operasi yang tidak diharapkan atau adanya ancaman.
4. Laporan khusus
Laporan ini sering disebut juga laporan ad-hoc adalah jenis laporan lain dari jenois laporan tidak terjadwal yang dapat diminta oleh manajer.
5. Laporan perkecualian
Yaitu laporan yang berisi hanya informasi yang dibutuhkan oleh manajer.

--Interface Antara Manajer Dengan Mesin--
Sama dengan titik kontak dimana sistem komputer memberikan informasi kepada manajer atau dimana manajer memberikan data kepada sistem komputer.
Bentuk komunikasi antara manajer dan komputer :
1. Pengembangan program komputer
2. Dialog atau menyelami file
3. Mengakses data
4. Memasukkan input.

--Struktur Sistem Informasi Manajemen (SIM)--
Struktur sistem informasi pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu sistem yang terstruktur (formal) dan sistem yang tidak terstruktur (non formal). Sistem formal adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas, wewenag, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang jabatan organisasi. Sistem nonformal adalah sistem yang berlaku di lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan (Gordon,1999).
Sistem informasi manajemen berusaha untuk menggabungkan keduanya dengan bertumpu pada norma organisasi dalam mendukung kegiatan organisasi. Dengan demikian diharapkan sistem formal dapat menjadi subsistem terutama keberhasilan organisasi bukan hanya perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh organisasi.
Struktur sistem informasi berdasarkan kegiatan manajemen
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga macam yaitu: kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan stategi. Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam jangka waktu yang relatif pendek. Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terdiri atas: pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan. Ketiga jenis pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan keputusan yang melaksanakan aturan keputusan yang telah disetujui atau menyajikan suatu keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil (Gordon,1999).
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang berkaiatan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut: pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan analisa atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah memberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai ketelitian yang tinggi.
Struktur sistem informasi berdasarkan fungsi organisasi
Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam organisasi. subsistem-subsistem yang umum adalahh sebagai fungsi-fungsi utama suatu organisasi dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan akuntansi. Setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem informasi untuk mendukung pengendalian operasional, pengendalian manajemen dan pengendalian strategi.

--Permasalahan Sistem Informasi Manajemen (SIM)--
Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer.
Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :
1. Kurang organisasi yang wajar
2. Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat.
Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang.
Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer. Prinsip utama perancangan SIM : SIM harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama.


Semoga menambah ilmunya....!! ^_^

Printer Canon Pixma MP496 & MP276

Canon kembali menegaskan kehadirannya sebagai penguasa printer inkjet di Tanah Air. Kendati Canon menguasai di segmen printer inkjet singelfunction, vendor tersebut tetap serius menggarap pangsa pasar printer multifunction, dengan meluncurkan jajaran printer terbaiknya yang multifungsi.

Dua diantara dari printer multifunction tersebut adalah, Pixma MP496 dan MP276. Keduanya merupakan alat print dengan kualitas tinggi, tapi dipatok dengan harga cukup terjangkau untuk kelas printer multifungsi.

Kedua printer ini disematkan peranti lunak terbaru berupa Auto Photo Fix II, Easy WebPrint Ex dan MP Navigator EX software. Ketiga software ini digunakan untuk mendukung resolusi cetak 4800x1200 dpi dan resolusi pemindaian 1200x2400 dpi. Kualitas tersebut, masih ditambah dengan teknologi Fine yang membuat butiran tinta menjadi super halus 2-picolitre.

Soal kinerja kecepatan mencetak, kedua printer ini mengusung kekuatan 1472-nozzle printerhead, sehingga pada pengaturan standart sekalipun untuk ukuran foto 4x6, dapat dilakukan dengan kecepatan 43 detik pada MP496 dan 45 detik MP276. Ini tentunya, menjadikan printer Canon ini mampu mencetak dengan cepat dan kualitas tepat.

Sebagai tambahan, Canon memasang layar LCD warna 1,8 inchi dan slot kartu memori yang dapat digunakan untuk pencetakan langsung darii slot tersebut. Sementara itu, fitur quick start tetap dipertahankan di printer ini. Melalui fitur tersebut, pengguna dapat langsung mengoperasikan printer dalam waktu kurang dari 5 detik. Apalagi dengan dukungan fitur Self opening paper output, yang mempu membantu mencegah kemacetan kertas dan pemborosan tinta.

Masalah harga, printer ini dibanderol tidak terlalu dalam, pas dengan kocek anda. Untuk Pixma MP496 dipasang harga Rp1.225.000, sedangkan Pixma MP276 dihargai Rp1.025.000.


SUMBER : OKEZONE.COM

Keunggulan Canon EOS-1D Mark IV



Tak lama lagi Canon akan menjawab kebutuhan para fotografer profesional akan kamera DSLR yang dapat memotret dengan kecepatan tinggi dalam kondisi pencahayaan rendah,melalui produk teranyarnya, yaitu Canon EOS-1D Mark IV.


Ada beberapa fitur andalan yang disajikan EOS-1D yang rencananya akan dirilis pada Desember 2009 mendatang. Berikut peningkatan tersebut,

Peningkatan Piksel dan Kecepatan
Fitur sensor CMOS beresolusi 16.1 megapiksel (APS-H) dengan struktur microlens unggulan menghasilkan kualitas gambar yang mengagumkan dan warna yang alami. Kamera ini bekerja dengan prosesor ganda Dual "DIGIC 4". Kedua prosesor ini bekerja maksimal saat pengguna memotret menggunakan resolusi penuh dengan kecepatan tertinggi (10fps hingga 85 gambar JPEG berturut-turut).

Untuk meningkatkan kecepatan pemotretan dalam kondisi rendah cahaya, pengaturan ISO tinggi mutlak dibutuhkan. Canon EOS-1D Mark IV mengusung pilihan ISO dari 100 sampai 12.800 yang dapat diturunkan hingga ISO 50 dan dinaikkan hingga ISO 102.400 dengan noise minim. Dengan ISO setinggi ini, pengguna kamera ini akan dibawa ke dunia baru dalam fotografi dengan foto-foto yang belum pernah dapat dihasilkan sebelumnya.

Ketajaman Fokus
ISO tinggi untuk pemotretan di tempat gelap tentunya tidak akan berfungsi maksimal jika tidak didukung dengan kemampuan Autofocus yang dapat bekerja cepat di tempat gelap juga. Canon menghadirkan teknologi Autofocus terbaru di Canon EOS-1D Mark IV. Ketepatan tinggi dari 45-point AF sensornya yang dapat dipilih menghapus kekhawatiran penggunanya akan kehilangan fokus pada pemotretan berkecepatan tinggi.

Di antara ke-45 titik tersebut terdapat 39 cross-type AF points yang dapat dipilih. Pengaturan fungsi AF juga ditambahkan sehingga pengguna dapat memilih sistem AF apa yang paling tepat digunakan di kondisi pemotretan yang berbeda-beda. Pada penggunaan fungsi Live view, pengguna dapat memilih satu dari 3 sistem AF yang ada, Live Mode, Face Detection atau Quick Mode.

HD Video Terbaik
Canon EOS-1D Mark IV menghadirkan beragam pilihan fungsi video sebagai salah satu fiturnya. Melalui fungsi ini, video dengan kesempurnaan gambar yang tinggi dan resolusi sebesar 1920x1080 (Full HD), dapat merekam dengan 24, 25 dan 30 progressive frame rates. Bahkan, kecepatan rekam gambar 60 fps juga tersedia pada resolusi 1280x720.

Tingkat Kejelasan dan Komposisi Terbaik
LCD monitor ClearView II berukuran 3 inci yang ditanamkan pada kamera ini memiliki resolusi setinggi 920.000 pixel dengan tampilan gambar yang terang, sehingga para penggunanya dapat melihat gambar pada monitor dengan nyaman sekalipun di bawah sinar matahari.(okezone.com)
Ayo Belajar Geologi dan Jadi Ahli Gempa



KOMPAS.com — Gempa bumi, (letusan) gunung berapi, dan tsunami sejak lama menimbulkan ketakutan dan (sekaligus) kekaguman dalam pikiran manusia, melahirkan mitos, legenda, dan banyak film bencana Hollywood. Kini, teknologi maju memungkinkan kita berlatih, mengukur, memantau, mengambil sampel, dan mencitra Bumi dan gerakannya seperti belum pernah terjadi sebelumnya…. (Dr Ellen J Prager, ”Furious Earth”, 2000)


Gempa demi gempa terkesan semakin rajin menyambangi Tanah Air. Di tengah era informasi dan maraknya industri media, serba hal mengenai gempa pun hadir ke jantung rumah tangga. Orang tua, orang muda, dan anak-anak yang selama ini kurang (atau bahkan tidak) memerhatikan soal-soal gempa kini banyak yang terpaku lama menyaksikan reportase dari wilayah bencana melalui TV atau membacanya di media cetak dan online.

Mula-mula yang muncul adalah ketakutan, membayangkan bagaimana kalau gempa terjadi di kotanya sendiri. Tentu selain itu juga rasa prihatin dan peduli atas bencana yang terjadi. Berikutnya, dari rasa peduli dan takut tadi muncul pula rasa ingin tahu tentang berbagai segi, menyangkut penyebab-penyebab terjadinya gempa, mana saja daerah yang rawan gempa, apakah gempa dapat diramalkan, atau bagaimana cara mengurangi akibat mematikan gempa.

Barangkali itu awal yang menarik bagi tumbuhnya minat terhadap ilmu-ilmu yang terkait dengan kegempaan, yang sebagian ada di ilmu geologi, juga di cabang-cabangnya, seperti seismologi, dan juga di geofisika. Harus diakui, hingga belum lama ini, ilmu tersebut masih sering dilihat dengan sebelah mata, sebagai ilmu yang kering dan kurang banyak manfaatnya untuk dipelajari.

Kini, dengan sering terjadinya gempa dan semakin tumbuhnya kesadaran bahwa Tanah Air berada di jalur gempa dan gunung api yang dikenal sebagai Cincin Api, masyarakat semakin menyadari pentingnya ilmu-ilmu di atas.

Memang gempa tak akan memusnahkan bangsa Indonesia, kecuali mungkin yang disebabkan oleh gempa dan tsunami kosmik akibat wilayah Nusantara ditumbuk oleh asteroid atau komet besar. Namun, terus-menerus diguncang gempa—apalagi bila tanpa pembelajaran memadai untuk meminimalkan dampak—bisa menguras tenaga dan pikiran bangsa. Belum lagi harus diakui, ada kerugian materiil yang amat besar tiap kali terjadi gempa (atau letusan gunung berapi), plus biaya rehabilitasi dan rekonstruksi.

Melalui cinta ilmu geologi, pemahaman dan kearifan akan sifat dan perilaku Bumi meningkat. Berikutnya, risiko bencana dapat dikurangi, korban dapat diminimalkan, dan kerugian harta benda dapat ditekan.

Ilmu kebumian

Fokus bahasan kita kali ini pada ilmu geologi, yang mempelajari komposisi, struktur, proses, dan sejarah Bumi. Ilmuwan yang mendefinisikan geologi adalah Sir Charles Lyell pada tahun 1830. Semenjak saat itu, studi geologi diperluas sampai ke planet-planet lain dan satelitnya, yang lalu dikenal sebagai geologi keplanetan. Ada banyak cabang dalam geologi, antara lain geofisika, yang mempelajari fisika Bumi.

Melalui ilmu inilah orang mengenal lapisan-lapisan yang ada di Bumi, yakni kerak atau kulit, lalu mantel, dan inti. Kerak bumi yang berwujud lempeng-lempeng ini rupanya telah bergerak ke sana-sini di permukaan Bumi setidaknya sejak 600 juta tahun terakhir—dan bisa jadi sejak beberapa miliar tahun sebelumnya (New York Public Library Science Desk Ref, 1995). Sekarang ini, setiap lempeng bergerak dengan kecepatan berbeda-beda, di antaranya ada yang dengan kecepatan 2,5 sentimeter per tahun.

Para ilmuwan yakin, pada masa lalu, sekitar 250 juta tahun silam, ada benua besar atau superkontinen yang dinamai Pangaea (Nama Pangaea diusulkan oleh geolog besar Alfred Wegener tahun 1915). Sekitar 180 juta tahun lalu, superkontinen ini pecah, menjadi Gondwanaland, atau Gondwana, dan Laurasia. Gondwana adalah kontinen hipotetis yang dibentuk dari bersatunya Amerika Selatan, Afrika, Australia, India, dan Antartika. Sementara Laurasia tersusun dari Amerika Utara dan Eurasia. Sekitar 65 juta tahun silam—masa sekitar punahnya dinosaurus—kedua kontinen itu mulai berpisah, perlahan-lahan membentuk tatanan seperti yang kita lihat sekarang ini.

Ada prediksi menarik: dalam 50 juta tahun dari sekarang, pantai barat Amerika Utara akan robek dari daratan utama (mainland), dan—ini dia—Australia akan bergerak ke utara dan bertubrukan dengan Indonesia. Sementara Afrika dan Asia akan terpisah di Laut Merah.

Riwayat menarik


Kini, ketika kita semakin mengakui pentingnya ilmu-ilmu alam, kebumian, baik juga dipikirkan cara untuk mengembangkan minat. Jangan sampai ironi yang ada sekarang ini berkepanjangan, di mana negara di Cincin Api hanya memiliki sejumlah kecil ahli, seperti hari-hari ini kita baca profilnya di harian ini. Mereka bekerja di sejumlah lembaga pendidikan dan penelitian seperti ITB, UGM, LIPI, dan BPPT.

Dengan frekuensi berita gempa yang tinggi akhir-akhir ini, terungkap pula sejumlah istilah dan teori fundamental dalam geologi, seperti intensitas gempa dalam skala Richter dan tentang lempeng tektonik.

Demi masa depan

Sebagaimana studi tentang hutan, iklim, atau vulkanologi, ilmuwan ahli gempa Indonesia punya peluang besar untuk berkontribusi dalam sains yang hebat ini karena Indonesia sering disebut sebagai laboratorium alam yang unik. Sumbangan ilmiah ini maknanya tidak saja sebatas pemerkayaan ilmu pengetahuan, tetapi juga terkait dengan masa depan manusia.

Dalam jangka dekat, peminat dan ilmuwan ahli gempa mungkin masih merasa tertantang untuk menjawab pertanyaan fundamental seperti ”dapatkah kita meramal terjadinya gempa?”

Saat ini jawabannya adalah ”mustahil” bila yang dimaksud adalah meramal ”hari, tanggal, dan jam berapa gempa akan terjadi”. Karena yang bisa diketahui baru wilayah mana yang akan terancam gempa dalam kurun 20-30 tahun mendatang, sebenarnya pekerjaan sudah menanti untuk menyiapkan segala sesuatunya. Tujuannya tidak lain untuk meminimalkan potensi kerusakan akibat gempa.

Mari kita sambut tantangan ilmu geologi untuk semakin memahami Bumi dan segala aktivitasnya. Kita yakin, dengan semakin bertambahnya ahli gempa, akan semakin nyaring suara yang mengingatkan bangsa Indonesia untuk selalu siaga menghadapi pergerakan lempeng tektonik jauh di bawah sana.


Sumber : KOMPAS.COM

Setelah 10 Tahun, Tampilan MSN akan Diubah

Tampilan MSN

CALIFORNIA - Situs aggregator news milik Microsoft, MSN akan segera diubah tampilannya. Perubahan ini merupakan yang pertama kali sejak 10 tahun lamanya.

Nantinya, pengunjung situs ini akan segera melihat perubahan besar, dimana link-link dalam satu laman akan disederhanakan. Kendati demikian, MSN tetap mempertahankan ciri khas mereka yaitu latar belakang biru dengan halaman putih sederhana.

"Desain baru ini bertujuan untuk menangkap apresiasi dan masukan dari masyarakat yang selama ini menjadi pengunjung MSN," kata Erik Jorgenson, Vice President Microsoft untuk MSN, seperti yang dilansir melalui PC World, Rabu (4/11/2009).

"Pelanggan mengatakan mereka menginginkan suatu situs yang mudah digunakan. Apa yang mereka lihat selama ini terlalu banyak 'kekacauan'," jelasnya.

Pengguna juga mengatakan bahwa mereka kadang-kadang mengalami kesulitan menemukan apa yang mereka cari, mereka tidak puas dengan hasil pencarian sebelum peluncuran Bing, dan mereka mengatakan situs MSN memiliki tampilan dan nuansa kuno.

Microsoft menyebutkan peluncuran desain baru MSN akan segera hadir paling cepat sekitar tahun depan. Situs ini sekarang hanya dibagi menjadi beberapa bagian dan bisa dilihat preview-nya. Banyak di antaranya memberikan masukan kalau tampilan baru tersebut yang mungkin relevan dengan pengguna tertentu.

Sebagai contoh, sebuah kotak di sudut kanan bawah dari home page mencakup tiga tab yaitu Windows Live, Facebook dan Twitter. Tab Facebook menunjukkan daftar teman, perubahan terbaru ke Facebook dan memungkinkan pengguna Facebook memperbarui status dari halaman MSN.

Sebuah kotak di sudut kiri bawah halaman menampilkan cuaca lokal, berita dan peristiwa. Selain itu juga, fitur baru lainnya, MSN akan menambahkan link untuk menuju MSN edisi lokal. MSN baru juga akan menampilkan informasi cuaca yang lebih rinci dan peta lokal di mana pengguna dapat melihat data lalu lintas.

MSN juga masih menawarkan MyMSN, sebuah fitur yang membuat halaman dapat disesuaikan. Kendati demikian, Microsoft mengakui bahwa tidak banyak orang yang menggunakannya. "Sebagian besar pengguna tidak bersedia untuk menempatkan waktu dalam mengubah personalisasi," kata Jorgenson.

Laju pertumbuhan MSN sebagai pesaing Yahoo bisa dikatakan masih dari harapan. Dari data terakhir, sebanyak 100 juta orang di Amerika Serikat mengunjungi MSN setiap bulan.(okezone.com)

Singa Pemakan Manusia Menyantap 35 Orang Tahun 1898


WASHINGTON, KOMPAS.com — Sergapan-sergapan di malam hari oleh dua singa pemakan manusia telah menghantui para pekerja rel kereta api lebih seratus tahun lalu. Kisah nyata yang kemudian diangkat ke layar lebar dalam film berjudul The Ghost and The Darkness itu menjadi cerita pembantaian yang sangat mengerikan di Afrika. Namun, menurut penelitian baru-baru ini, jumlah mereka yang mati karena dimangsa kedua singa itu tidak sebanyak dugaan semula.

Selama lebih dari sembilan bulan, kedua singa ganas yang dikenal sebagai "The Ghost dan The Darkness" itu mencabut 35 nyawa pekerja. Ini bukan jumlah yang kecil, tetapi jauh lebih sedikit dari perhitungan semula yang menyebut 135 korban.

Peristiwa terjadi tahun 1898 saat Pemerintah Inggris mengerahkan para buruh dari India dan penduduk setempat untuk membangun jalur kereta dari Uganda melewati Kenya. Saat melintasi daerah bernama Tsavo, para pekerja dihantui oleh singa-singa tanpa rambut yang doyan manusia. Tidak seperti layaknya singa jantan yang berambut panjang, singa jantan Tsavo tidak berambut sehingga mirip singa betina. Satu demi satu, pekerja dibunuh dan dijadikan santapan.

Jumlah yang mati dikisahkan mencapai 28 buruh ditambah banyak orang setempat yang terlibat dalam proyek sehingga keseluruhan mencapai 135 jiwa. Namun, para peneliti yang ingin tahu jumlah sebenarnya kemudian mempelajari jasad kedua singa yang kini dipajang di Museum Sejarah Alam di Chicago. Mereka menguji jenis-jenis karbon dan nitrogen dalam gigi dan rambut keduanya.

Rasio bahan kimia itu kemudian dibandingkan dengan karbon dan nitrogen pada singa modern di wilayah yang sama, juga terhadap singa yang memangsa hewan dan singa yang memangsa manusia.

Tulang dan gigi bisa menyimpan isotop karbon dan nitrogen dalam waktu lama, sedangkan rasio di bulu akan berubah lebih cepat sehingga memungkinkan para peneliti menentukan jenis makanan singa dalam waktu lama dan perubahan selama bulan-bulan terakhir.

Ternyata, salah satu singa diketahui menjadikan daging manusia sebagai separuh dari makanan pokoknya selama bulan-bulan terakhir ia hidup, dan diduga ia makan setidaknya 24 orang. Adapun singa yang lain telah menyantap 11 orang.

Peneliti yang dipimpin antropolog Nathaniel J Dominy dan Justin D Yeakel dari Universitas California, Santa Cruz, itu mencatat bahwa jumlah kematian yang dilaporkan saat itu berkisar 28 orang seperti dilaporkan Perusahaan Kereta Uganda, dan hingga 135 orang seperti diutarakan Letkol John H Patterson, perwira Inggris yang membunuh kedua singa itu pada Desember 1898.

Dalam laporan yang dimuat Proceedings of the National Academy of Sciences hari Selasa (3/11) itu disebutkan bahwa jumlah 35 yang disebutkan adalah jumlah orang yang dimakan, tidak termasuk yang sekadar dibunuh. Menurut cerita, kedua singa itu juga suka membunuh bukan untuk dimakan. Bila yang dibunuh ikut dihitung, jumlahnya bisa mencapai 75 orang.

Kedua singa itu membunuh manusia ketika terjadi kekeringan yang menyebabkan mangsa mereka hilang. Pada waktu yang sama, para pekerja rel berdatangan ke lokasi mereka sehingga seolah menggantikan mangsa mereka. Hal yang sedikit aneh menurut para peneliti adalah bahwa kedua singa itu sepertinya bekerja sama membunuh orang yang mereka incar. Ini adalah hal biasa ketika mereka memburu mangsa yang besar, seperti kerbau atau zebra, tapi tidak perlu bila mereka memburu manusia atau hewan yang lebih kecil.

Meski begitu, salah satu singa diketahui memiliki masalah gigi dan luka di rahang sehingga mengurangi kemampuannya untuk berburu. Dengan demikian, keduanya mungkin bekerja sama, yang satu makan lebih banyak orang, sementara yang lain lebih memilih mangsa lain, tetapi juga doyan manusia.

Sumber : KOMPAS.COM

Antisadap Versus Sadap




Akhir-akhir ini, seperti yang kita liat di media elektronik. Salah satu badan pemerintahan sedang gempar-gemparnya diberitakan tentang telepon badan pemerintahan tersebut yang disadap oleh suatu instansi terkait..

Menguping pembicaraan narasumber penting hingga menyadap pembicaraannya di telepon dengan berbagai cara merupakan pekerjaan mata-mata atau intelijen yang ditugaskan untuk itu. Namun, demi melindungi rahasia, upaya pencurian informasi itu dapat ditangkal dengan teknologi antipenyadapan.

Terbongkarnya kasus suap Artalita beberapa waktu lalu oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kemudian menyeret oknum kejaksaan, penangkapan para teroris pelaku pengeboman Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton, serta kasus lainnya.

Sesungguhnya seberapa canggihkah teknologi penyadapan itu?

Penyadapan pada telepon kabel maupun telepon seluler dapat dilakukan dengan memonitor pembicaraan di nomor telepon tertentu di sentral operator telepon.

Untuk mendengarkan pembicaraan telepon dari jarak dekat juga bisa dilakukan dengan memasang alat perekam pembicaraan di dekat narasumber, kemudian mengirim hasil rekaman lewat sinyal telepon seluler.

Meski disebut sebagai sarana memata-matai, alat penyadap pembicaraan itu ternyata dipasarkan secara bebas. Melalui internet, misalnya, ada pihak yang memasarkan secara bebas. Untuk unit penyadap dengan menggunakan telepon genggam berbasis GSM (global system for mobile communication) atau jaringan telepon tetap dengan kabel (public switched telephone network/PSTN).

Perangkat berukuran lebih kecil dari telepon genggam berharga kurang dari Rp 2 juta itu cukup dihidupkan dengan baterai litium yang tahan lama dan mudah disembunyikan.

Dengan alat ini, pembicaraan dalam ruangan atau mobil dapat dimonitor dengan bantuan sinyal GSM. Alat ini dilengkapi dengan sebuah slot untuk tempat keping Modul Identifikasi Guna Ulang (re-usable identification module/RUIM card) atau subscriber identity module (SIM) card berbasis GSM. Dengan keping itu pembicaraan yang ada di sekitar alat tersebut dapat dimonitor juga dengan telepon tetap atau PSTN.

Alat yang disebut Spy Gear ini dapat diaktifkan untuk mendengarkan pembicaraan orang yang menjadi target dengan cara menelepon nomor SIM card yang telah terpasang didalamnya. Dengan demikian diperoleh akses untuk mendengarkan pembicaraan di lokasi itu.

Selain itu, teknik penyadapan lain adalah dengan menggunakan sinar laser. Pakar Fotonik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia pernah melakukan uji coba penyadapan suara dengan sensor laser.

Laser yang ditembakkan pada dinding kaca misalnya dapat menangkap gelombang suara dan memantulkan kembali ke pesawat penerima. Hasil pantulan itu diterjemahkan untuk memperdengarkan suara tersebut. Proses ini hampir simultan karena kecepatan gelombang cahaya melebihi gelombang suara.

Penyadapan intersepsi secara legal menurut hukum merupakan salah satu kewenangan yang dimiliki KPK dan kepolisian di Indonesia. Oleh karena itu, alat penyadap untuk kepentingan seperti itu, menurut Mohammad Mustafa Sarinanto, Kepala Bidang Sistem Elektronika Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), semestinya dijual terbatas kepada pihak berwenang di negara pembeli.

Namun, penjualan bebas tak terhindarkan karena beberapa negara, terutama di Eropa Timur, memperjualbelikannya dengan bebas. Meski begitu, pembelian sarana canggih penyadap suara itu butuh kehati-hatian. Karena boleh jadi di dalamnya ada sarana penyadap tersembunyi pula, yang dimanfaatkan oleh pihak penjual teknologi itu.

Perkembangan teknologi

Perkembangan teknologi penyadapan itu mengikuti mode komunikasi yang berkembang dari masa ke masa. Pada mulanya penyadapan merupakan aktivitas penting yang dilakukan pada masa perang, bahkan merupakan salah satu faktor penentu kemenangan saat perang.

Umumnya di medan perang, media komunikasi yang membutuhkan pengamanan adalah radio komunikasi. Mode komunikasi yang digunakan radio komunikasi yang menggunakan frekuensi radio yang terbuka untuk umum membuat penyadapan lebih mudah dilakukan karena gelombang suara merambat ke mana-mana.

Penyadapan juga dapat dilakukan di jalur komunikasi telefon tetap (fixed line). Relatif mudah dilakukan karena cukup dengan melakukan tapping atau melekatkan kabel untuk menangkap sinyal suara yang dirambatkan pada kabel telepon.

Dengan telepon seluler yang memungkinkan mobilitas tinggi, teknologi penyadapan pun merambah ke dunia seluler, yaitu dengan memanfaatkan rambatan sinyal telepon seluler di udara. Di dunia telepon seluler, lazim dikenal celluler telephone interception (CTI). Sistem intersepsi digital pada telepon seluler ditemukan dan dipatenkan oleh Peter Suprunov di AS.

Anti penyadapan

Pengembangan teknologi penyadapan dan antipenyadapan juga dilakukan di Indonesia. Sarinanto mengatakan, BPPT sendiri sejak beberapa tahun lalu memandang perlu melakukan kegiatan pengembangan teknologi pengamanan komunikasi yang meliputi komunikasi melalui telepon tetap, telepon bergerak, dan radio komunikasi.

Dukungan teknologi dalam negeri diperlukan untuk menjaga kedaulatan informasi di kalangan pengambil kebijakan pemerintah dan kemungkinan penyadapan yang dilakukan oleh pihak asing, baik di dalam maupun di luar negeri, baik untuk kepentingan pejabat pemerintahan maupun aparat pertahanan dan keamanan.

Pengamanan dilakukan pada percakapan suara dan pesan singkat pada telepon genggam (SMS). Untuk itu diterapkan prinsip mengubah suara analog menjadi digital, kemudian diberi proses tambahan untuk pengamanan (disandikan) yang hanya dapat dibuka (didekripsi) oleh algoritma yang sama. "Dengan demikian, meski di tengah jalan disadap sekalipun, namun isi percakapannya tidak dapat didengar," urai Sarinanto.

Enkriptor suara itu dikembangkan untuk mengamankan percakapan yang dilakukan di radio komunikasi. Dengan mengacu pada prinsip ini, BPPT mengembangkan sistem pengaman komunikasi radio yang dapat mengamankan percakapan di berbagai media secara universal sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada peralatan dan media komunikasi.

Demikian pula terhadap pesan singkat berupa teks berbasis data digital. Untuk melindungi penyadapan, maka data digital dari pesan singkat selanjutnya diberi tambahan proses berupa algoritma enkripsi sebelum pesan tersebut dikirimkan, yang kemudian dibuka (didekripsi) di sisi penerima untuk dapat dibaca isi pesan tersebut.

Menurut Sarinanto, pengembangan modul antisadap ini sulit dilakukan di Indonesia karena teknologi seluler berkembang begitu pesat dan menganut banyak sistem, antara lain GSM dan CDMA.


Sumber : KOMPAS.COM

Microsoft Luncurkan Hardware Pendukung Windows 7


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menyusul dirilisnya sistem operasi terbaru Widows 7, Microsoft meluncurkan sejumlah perangkat hardware terbaru pendukungnya dalam bentuk keyboard, mouse, dan webcam. Peluncuran ini berlangsung bersamaan dengan dimulainya pameran IndoComtech 2009 yang digelar di Jakarta Convention Center, Rabu (4/11).


Dalam peluncuran Microsoft, Marketing Communications & Partnership Manager Ian Tan Kartono menyebutkan beberapa produk hardware terbarunya, di antaranya adalah Wireless Comfort 5000, Bluetooth Mobile Keyboard 6000, LifeCam Cinema, dan Wireless Mobile Mouse 4000. Semuanya menunjang fitur-fitur baru dalam Windows 7.

Wireless Comfort Destkop 5000, jelas Tan, merupakan keyboard dan mouse combo dengan desain tombol comfort curve yang memberi kenyamanan bagi pengguna ketika mengetik. Adapun, tambahnya, keyboard ini dilengkapi dengan Taskbar Favourites untuk Windows 7 yang memudahkan pengguna mengakses program- program yang sedang dibuka dalam Windows Taskbar.

Untuk desain lebih stylis, kata Ian, Microsoft menawarkan Bluetooth Mobile Keyboard 6000 yang dilengkapi dengan Bluetooth wireless dan Portable Bluetooth Number Pad. "Keyboard ini lebih tipis dari telpon genggam dan sangat mudah dibawa ke mana saja," jelasnya.

Khusus produk mouse, Microsoft mengunggulkan Wireless Mouse 5000 dan Wireless Mouse 4000. Kelebihan kedua produk ini, ujarnya, dilengkapi dengan sistem BlueTrack Technology, sehingga mouse dapat digunakan di lapisan granit, marmer, karpet, dan kayu. Baterainya pun lebih hemat, tahan sekitar 8-10 bulan. Bedanya, "Wireless Mobile Mouse 4000 terdiri dari berbagai warna yang disesuaikan dengan trend gadget sekarang," ujarnya.

Yang terakhir, sebutnya, Cinema LifeCam, webcam pertama dengan High Definition (HD) dengan sensor 720 HD, autofokus, dan noise-canceling microphone. Dalam acara, ia pun memperagakan hasil kinerja LifeCam yang terbukti sangat tajam, fokus, dan mampu bekerja dengan baik dalam segala kondisi pencahayaan di setiap resolusi. CinemaLifeCam sangat cocok bagi mereka yang senang berekspresi dan bersosialisasi di Youtube, YM, dan sebagainya.

"Produk-produk Microsoft ini tak hanya digunakan pada Windows 7, tapi juga pada Windows XP, Windows Vista, bahkan Mac. Harganya pun juga terjangkau, jika dilihat dari kualifikasi yang tersedia," ujar National Sales Manager Indonesia Haryono Kartono.

Wireless Mobile Mouse 4000 dijual seharga Rp 449.000. Lifecam cinema dijual Rp 960.000. Bluetooth Mobile Keyboard 6000 dijual Rp 1.150.000. Wireless Comfort Desktop 5000 dijual dengan harga Rp 960.000.


Sumber : KOMPAS.COM

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF DALAM OPERASIONAL PERUSAHAAN PADA ERA GLOBALISASI

Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita dengar istilah teknologi informasi. Untuk itu kita harus mengetahui apa definisi dari kata itu yang begitu populer saat ini. Dalam forum internasional istilah teknologi informasi mulai dipergunakan secara luas di pertengahan tahun 1980-an. Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi komputer yang dipadukan dengan teknologi telekomunikasi. Definisi dari kata informasi secara internasional telah disepakati sebagai hasil dari pengolahan data yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang lebih. Komputer merupakan bentuk teknologi informasi pertama yang dapat melakukan proses pengolahan data menjadi informasi. Dalam kurun waktu yang kurang lebih sama, kemajuan teknologi telekomunikasi terlihat sedemikian pesatnya, sehingga mampu membuat dunia jadi serasa lebih kecil (mereduksi ruang dan waktu/time and space).

Dari keterangan diatas dapat di simpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu. Dengan demikian komputer merupakan salah satu produk dalam domain teknologi informasi.

Mengapa Mempelajari Teknologi Informasi
Setidaknya ada dua alasan yang mendorong kita harus mengkaji masalah-masalah yang berhubungan dengan teknologi informasi seperti :
1. Adanya kenyataan bahwa industri teknologi informasi, kini
merupakan industri komersial dunia yang bernilai. Ia juga
merupakan industri yang berkembang paling cepat. Dan
merupakan kenyataan, bahwa teknologi informasi telah
melakukan transformasi secara besar-besaran atas kegiatan
ekonomi dunia, serta menarik perhatian sebagai fenomena
sosiologi yang sangat penting di abad ini.
2. Adanya kenyataan bahwa industri teknologi informasi telah
menciptakan banyak kesempatan kerja di berbagai bidang
kehidupan.

Peran Teknologi Informasi
Peran Teknologi Informasi (TI) dalam memacu pertumbuhan ekonomi dunia, paling tidak menyangkut dua sisi. Sisi pertama adalah mendorong permintaan atas produk-produk TI itu sendiri, seperti komputer, jaringan Internet dan lain-lain. Sisi kedua adalah memudahkan transaksi bisnis, terutama bisnis keuangan, di samping juga bisnis-bisnis umum lainnya. Harapan terhadap TI tentu tidak terbatas pada masalah yang hanya disebutkan di atas. Derasnya arus informasi diharapkan akan mampu memberi peluang kepada banyak orang untuk mengakses informasi. Hal ini tentu saja akan berperan besar dalam meningkatkan kualitas manusia sehingga lebih terpelajar, terdidik dan bahkan lebih berperadaban. Ini tentu berlaku jika informasi dipandang sebagai sumber pokok pengetahuan termasuk pengembangan keilmuan serta peradaban itu sendiri.

Menarik untuk dicatat bahwa dalam mengakses informasi dengan menggunakan kecanggihan Teknologi Informasi saat ini, orang dapat mengakses berbagai informasi dari berbagai belahan dunia sesuai dengan pilihannya. Dalam waktu dekat, pengaksesan ini bahkan cukup dengan komputer dan kabel TV saja. Beberapa perusahaan bahkan kini mulai mengembangkan serta memasarkan telepon genggam yang dapat online ke jaringan internet dan tentu pula mentransfer data ke komputer pribadi, sesuai dengan maksud atau keperluannya.
Jika dilihat dari sisi di atas, dunia ke depan ini boleh dikatakan akan menjadi lebih nyaman. Akan tetapi, pertanyaan yang timbul sekarang, apakah seluruh belahan dunia dapat mencicipi kecanggihan teknologi informasi ini? Mengingat bahwa tingkat buta huruf di negara-negara berkembang masih relatif tinggi, maka dunia yang semakin canggih karena teknologi informasi tampaknya hanya akan berlaku untuk belahan bumi tertentu saja. Mengingat pula beberapa masalah lain seperti masalah ketersediaan jaringan telepon, masalah mahalnya biaya untuk memiliki telepon, masih belum terjangkaunya harga personal computer bagi sebagian penduduk di negara-negara berkembang.
Permasalahan di atas tampaknya bukan tidak disadari oleh negara-negara maju. Jepang sebagai negara maju di Asia, telah menyumbang bagi kemajuan TI, sehingga negara-negara berkembang di Asia tidak tertinggal dari apa yang disebut sebagai "Revolusi Teknologi Informasi", atau tidak tergilas roda zaman yang akan semakin melaju.

Akan tetapi, tertinggal atau tidaknya, tergilas atau tidaknya sebagian negara atau bangsa oleh revolusi TI, tentu bukan sepenuhnya merupakan tanggung jawab negara maju, melainkan sebagian besar adalah tanggungjawab negara-negara berkembang itu sendiri. Jika upaya keras terus dilakukan oleh pemerintah negara berkembang, harapan negara-negara berkembang untuk tidak tergilas roda revolusi TI bukanlah tidak ada. Lebih dari itu, mereka bahkan berpeluang untuk ikut naik serta mengendarai "roda revolusi" yang sedang berputar.
Jepang yang ahli dalam pembuatan barang-barang manufaktur (termasuk perangkat keras TI), kini telah ditinggal Korea Selatan dan Taiwan, terutama dalam pengembangan sarana umum di bidang Internet serta pengembangan perangkat lunak yang berkaitan dengannya. Singapura dan Malaysia, bahkan akan segera menyusul Jepang, terutama dalam perangkat lunak dari teknologi informasi.

Situasi di atas tentu saja jadi bukti tentang terbukanya peluang negara-negara berkembang untuk memperbaiki nasibnya. Keberhasilan negara-negara berkembang ini tentu pula sekaligus menyanggah mitos dalam model pembangunan ekonomi yang dipercayai sebagian orang selama ini, khususnya model flying geese. Yaitu, bahwa Jepang adalah "angsa terdepan dan memimpin".



Perkembangan Teknologi Informasi
Mesin informasi modern muncul sejak perang dunia II. Pada saat itu yang difokuskan hanyalah pada data processing, atau sekedar mengurangi biaya yang berhubungan dengan pekerjaan juru tulis dan jumlah pekerjaannya. Pada awalnya komputer memproses transaksi bisnis khususnya untuk aplikasi finansial dan kemudian kegunaannya disesuaikan sejak komputer membantu meningkatkan produktivitas.

Karena kemampuan yang meningkat dalam bidang teknologi maka peralatan komputer semakin inovatif dan berkembang serta mudah dibawa (mobile) menyebabkan perkembangan komputer semangkin cepat. Perusahaan-perusahaan mulai mengunakan komputer untuk memproses informasi yang berhubungan dengan pemasaran produk, pengawasan persediaan dan fungsi bisnis lainnya. Akibat dari kemajuan ini adalah menghemat biaya bagi setiap perusahaan maupun user dalam hal memanfaatkan teknologi informasi.

Dengan di temukan berbagai macam teknologi yang mendukung menyebabkan perkembangan teknologi informasi demikian pesat, dimana setiap informasi yang ada didunia ini dapat kita dapatkan dengan waktu yang relatif singkat. Diyakini bahwa teknologi informasi akan menjadi motor utama dan vital dalam pertumbuhan ekonomi dunia ke depan. Teknologi informasi juga dipandang sebagai hal yang amat vital dalam perluasan kesempatan belajar serta perolehan informasi masyarakat di dunia. Kegagalan negara-negara berkembang dalam mengikuti akselerasi teknologi informasi, akan membuat mereka tidak mempunyai kesempatan berpartisipasi penuh di dalam masyarakat informasi dan masyarakat ekonomi dunia.

Evolusi Perkembangan Teknologi Informasi
Perkembagan teknologi infromasi yang sedemikian cepatnya telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Setidak-tidaknya ada empat era penting sejak ditemukannya komputer sebagai alat pengolah data sampai dengan era internet saat komputer menjadi senjata utama dalam berkompetisi dalam dunia global. Setiap era memiliki karakteristik masing-masing, dan secara langsung maupun tidak langsung memiliki hubungan yang erat dengan alam kompetisi dunia usaha, baik secara makro maupun mikro. Yang harus dipahami, tidak semua neraga di dunia telah memasuki pemanfaatan komputer yang dicirikan oleh era keempat selain negara negara maju seperti Amerika Serikat,Jepang,Jerman dan negara negara besar lainnya.

Empat Era Perkembangan Teknologi Informasi
Tidak dapat disangkal , bahwa salah satu penyebab utama terjadinya era globalisasi yang datangnya lebih cepat dari dugaan semua pihak adalah karena perkembangan pesat teknologi informasi. Implementasi internet, e-commerce, EDI dan sebagainya telah menerobos batas-batas fisik antar negara. Penggabungan antara teknologi komputer dan telekomunikasi telah menghasilkan suatu revolusi di bidang teknologi informasi. Data atau informasi yang pada zaman dahulu harus memakan waktu berhari-hari untuk diolah sebelum dikirimkan ke sisi lain di dunia ini, tapi saat ini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Inilah ke-empat era perkembangan teknologi informasi ditinjau dari segi penggunaannya dari waktu ke waktu :

1. Era Komputerisasi

Periode ini dimulai sekitar tahun 1960-an ketika minikomputer dan mainframe diperkenalkan kepada perusahaan. Kemampuan komputer untuk menghitung yang sedemikian cepat menyebabkan banyak sekali perusahaan yang memanfaatkannya untuk keperluan pengolahan data. Pemakai komputer di masa ini ditujukan untuk meningkatkan efisiensi, karena terbukti untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, menggunakan komputer jauh lebih efisien (dari segi waktu dan biaya) dibanding dengan mempekerjakan berpuluh-puluh SDM untuk hal serupa. Pada era tersebut belum terlihat suasana kompetisi yang sedemikian ketat. Jumlah perusahaan pun masih relatif sedikit. Kebanyakan perusahaan besar secara tidak langsung memonopoli pasar-pasar tertentu, karena belum ada pesaing yang berarti. Hampir semua perusahaan besar yang bergerak dalam bidang infrastruktur pada saat itu membeli perangkat komputer untuk membantu kegiatan administrasi. Keperluan organisasi yang paling banyak menyita waktu kompuer pada saat itu adalah untuk administrasi back office, terutama yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Di pihak lain, kemampuan mainframe untuk melakukan perhitungan rumit juga dimanfaatkan perusahaan untuk membantu menyelesaikan problem-problem teknis operasional, seperti simulasi perhitungan pada industri pertambangan dan manufaktur.

2. Era Teknologi Informasi


Kemajuan teknologi digital yang dipadu dengan telekomunikasi telah membawa komputer memasuki masa-masa revolusinya. Di awal tahun 1970-an, teknologi PC mulai diperkenalkan sebagai alternatif pengganti minikomputer. Dengan seperangkat komputer yang dapat ditaruh di meja kerja (desktop), seorang manajer atau teknisi dapat memperoleh data atau informasi yang telah diolah oleh komputer (dengan kecepatan yang hampir sama dengan kecepatan minikomputer bahkan mainframe).
Kegunaan komputer diperusahaan tidak hanya untuk meningkatkan efesiensi, tapi juga untuk mendukung terjadinya proses kerja yang lebih efektif. Tidak seperti halnya pada era komputerisasi ketika komputer hanya menajdi “milik pribadi” devisi EDP (Electronic Data Processing) perusahaan, di era kedua ini setiap individu di organisasi dapat memanfaatkan kecanggihan komputer, seperti untuk mengolah database, spreadsheet, maupun data processing (end user computing). Pemakai komputer dikalangan perusahaan semakin marak, terutama di dukung oleh alam komputerisasi yang telah berubah dari monopoli menjadi pasar bebas. Secara tidak langsung perusahaan telah memanfaatkan teknologi komputer secara efisien dan efektif dibandingkan perusahaan yang sebagian prosesnya masih dikelola secara manual. Pada era inilah komputer memasuki babak barunya, yaitu sebagai suatu fasilitas yang dapat memberikan keuntungan kompetisi bagi perusahaan, terutama yang bergerak di bidang pelayanan atau jasa.

3. Era Sistem Informasi

Teori-teori manajemen organisasi secara intensif mulai diperkenalkan di awal tahun 1980-an. Teori yang paling banyak dipelajari dan diterapkan adalah mengenai manajemen perubahan (change management). Pada hampir semua kerangka teori manajemen perubahan ditekankan pentingnya teknologi informasi sebagai salah satu komponen utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang ingin menang dalam persaingan bisnis. Seperti pada kedua era sebelumnya yang lebih menekankan pada unsur teknologi, pada era manajemen perubahaan yang lebih ditekankan adalah sistem informasi, karena komputer dan teknologi informasi merupakan komponen dari sistem tersebut. Kunci keberhasilan perusahaan di era tahun 1980-an adalah penciptaan dan pengusaaan informasi secara cepat dan akurat. Beberapa ahli manajemen menekankan bahwa perusahaan yang menguasai informasilah yang memiliki keunggulan kompetitif di dalam lingkungan makro “regulated free market“. Didalam periode ini, perubahaan secara filosofi dari perusahaan tradisional menuju perusahaan modern terletak bagaimana menajemen melihat kunci kinerja perusahaan. Organisasi tradisional melihat struktur perusahaan sebagai kunci utama pengukuran kinerja, sehingga semuanya diukur secara hierarki berdasarkan devisi-devisi atau departemen. Dalam teori organisasi modern, ketika persaingan bebas telah menyebabkan customer harus pandai-pandai memilih produk yang beragam dipasar, proses penciptaan produk atau pelayanan kepada pelanggan merupakan kunci utama kinerja perusahaan. Keadaan ini sering diasosiasikan dengan istilah manajemen “Market driven” atau “customer base company” yang pada intinya adalah penilaian kinerja perusahaan dari kepuasan para pelanggannya. Dan yang sangat jelas dalam format kompetisi yang baru ini adalah bahwa peranan komputer dan teknologi informasi yang digabungan dengan komponen lain seperti proses, prosedur, struktur organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen dan komponen terkait lainnya dalam membentuk sistem informasi yang baik, merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan secara strategis. Tidak dapat disangkal lagi bahwa kepuasan pelanggan terletak pada kualitas pelayanan. Pada dasarnya, dalam memilih produk atau jasa yang dibutuhkannya, seorang pelanggan akan mencari perusahaan yang menjual produk atau jasa tersebut dengan istilah : cheaper (lebih murah), better (lebih baik) dan faster (lebih cepat). Disinilah peranan sistem informasi sebagai komponen utama dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan. Oleh karena itu kunci kinerja perusahaan adalah pada proses yang terjadi baik di dalam perusahaan (back office) maupun yang langsung bersinggungan dengan pelanggan (front office). Dengan memfokuskan diri pada penciptaan proses (business process) yang efisien, efektif, dan terkontrol dengan baik, sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang handal. Tidak heran bahwa di era tahun 1980-an sampai dengan awal tahun 1990-an terlihat banyak sekali perusahaan yang melakukan BPR (Business Process Reengineering), restrukturisasi, implementasi ISO-9000, implementasi TQM, Instalasi dan pemakaian sistem informasi korporat (SAP, Oracle, BAAN) dan lain sebagainya.
4. Era Gloibalisasi Informasi
Ketika sebuah seminar internasional mengenai internet diselenggarakan di San Fransisco pada tahun 1996, para praktisi teknologi informasi yang dahulu bekerja sama dalam penelitian untuk memperkenalkan internet ke dunia industri pun secara jujur mengaku bahwa mereka tidak pernah menduga perkembangan internet akan menjadi seperti ini. Ibaratnya mereka melihat bahwa yang ditanam adalah benih pohon ajaib, yang tiba-tiba membelah diri menjadi pohon raksasa yang tinggi menjulang. Sulit untuk menemukan teori yang dapat menjelaskan semua fenomena yang terjadi sejak awal tahun 1990-an, namun fakta yang terjadi dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi. Keberadaannya telah menghilangkan garis-garis batas antar negara dalam hal flow of information. Tidak ada negara yang mampu mencegah mengalirnya informasi dari atau keluar negara lain, karena batasan antar negara tidak dikenal dalam dunia maya. Penerapan teknologi seperti LAN, WAN, GlobalNet, Internet, Intranet, Ekstranet, semakin hari semakin merata dan membudaya di masyarakat. Terbukti sangat sulit untuk menentukan perangkat hukum yang sesuai dengan bukti dan efektif untuk menangkal segala hal yang berhubungan dengan penciptaan dan aliran informasi. Perusahaan-perusahaan pun sudah tidak terikat lagi pada batasan fisik. Melalui dunia maya, seseorang dapat mencari pelanggan di seluruh lapisan masyarakat dunia yang terhubung dengan jaringan internet. Transaksi-transaksi perdagangan dapat dengan mudah dilakukan di cyberspace melalui transaksi elektronik dengan pembayaran secara elektronik pula (electronic payment). Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan perangkat canggih teknologi informasi telah mengubah mindset manajemen perusahaan sehingga tidak jarang terjadi perusahaan yang banting stir menggeluti bidang lain. Bagi negara dunia ketiga atau yang sedang berkembang, dilema mengenai pemanfaatan teknologi informasi amat terasa. Di satu sisi banyak perusahaan yang belum siap karena struktur budaya atau SDM-nya, sementara dipihak lain investasi besar harus dikeluarkan untuk membeli perangkat teknologi informasi. Tidak memiliki teknologi informasi, berarti tidak dapat bersaing dengan perusahaan multinasional lainnya, alias harus gulung tikar.

Lingkungan bisnis yang ada pada saat ini sedemikian seringnya berubah dan dinamis. Perubahan yang terjadi tidak hanya sebagai dampak kompetisi yang ketat, namun dipengaruhi juga dengan faktor-faktor eksternal lainya seperti politik, ekonomi dan sosial budaya yang secara tidak langsung menghasilkan kebijakan atau peraturan baru yang harus ditaati perusahaan. Secara operasional , tentu saja fenomena ini sangat menyulitkan para praktisi teknologi informasi dalam menyusun sistemnya. Tidak jarang terjadi perubahan kebutuhan sehingga harus diadakan analisis ulang terhadap sistem yang akan di bangun. Dengan mencermati keadaan ini, jelas terlihat kebutuhan baru akan teknologi yang mampu adaptif terhadap perubahan.
Para praktisi negara maju menjawab tantangan ini dengan menghasilakn produk-produk aplikasi yang berbasis objek, seperti OOP (Object Oriented Programming), OODBMS (Object Oriebted Database Management Sistem), Object Technologi Distributed Object dan sebagainya.

Akhirnya Perubahan Pola Pikir Sebagai Syarat

Dari keempat era diatas terlihat bagaimana alam kompetisi dan kemajuan teknologi informasi sejak dipergunakannya komputer dalam industri sehingga terkait erat satu dengan lainnya sampai pada saat sekarang. Memasuki babak informasi berarti memasuki dunia dengan teknologi baru, teknologi informasi. Mempergunakan teknologi informasi seoptimum mungkin berarti harus mengubah pola pikir. Mengubah pola pikir merupakan hal yang tidak mudah dilakukan, karena pada dasarnya sebagian masyarakat belum dapat mengikuti perubahan “people do not like to change”.


--Konsep keunggulan kompetitif dalam operasional perusahaan--

Dalam mengimplementasikan konsep e-business, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
• Pada level operasional, yang terjadi dalam e-business adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
• Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam e-business (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
• Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
• Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan; dan
• Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.

Melihat kenyataan di atas, perusahaan harus memiliki kriteria-kriteria (critical success factors) dan ukuran-ukuran (performance indicators) yang dapat dijadikan sebagai barometer sukses tidaknya perusahaan dalam memiliki dan mempertahankan keunggulun kompetitif tertentu. Beberapa teori keunggulan kompetitif di dunia maya menganjurkan agar paling tidak 7 (tujuh) aspek harus menjadi perhatian dari sebuah perusahaan, yaitu masing-masing:
1. Customer Service
2. Price
3. Quality
4. Fulfillment Time
5. Agility
6. Time to Market
7.
Market Reach

Kondisi ketujuh aspek tersebut akan sangat menentukan posisi perusahaan di dalam kancah persaingan di dunia maya.

e-Business Leadership
Perusahaan dikatakan memiliki keungguluan kompetitif jika sanggup menjadi pemimpin (penguasa market share) dibandingkan dengan pesaing lainnya di industri yang relatif sama. Ditinjau dari aspek kepada pelanggan, perusahaan berhasil menciptakan sebuah pendekatan baru dan unik di dalam mengelola komunikasi dan interaksi dengan pelanggannya. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mendapatkan sebuah suasana yang kerap diistilahkan dengan “customer intimacy”; jalinan keakraban antara pelanggan dengan perusahaan sehingga mereka selalu loyal dengan perusahaan tersebut. Pada kondisi ini pun perusahaan berhasil menawarkan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan perusahaan lain, tanpa mengorbankan kualitas dan pelayanan kepada pelanggan. Situasi ini akan berhasil dipertahankan oleh perusahaan jika yang bersangkutan memiliki mitra-mitra bisnis yang efisien dalam pengelolaan rantai nilai (value chain) untuk masing-masing proses terkait. Maka tidak heran jika konsep CRM (CustomerRelationship Management) sedang menjadi primadona saat ini. Disamping itu, kecepatan penciptaan produk baru (time to market) dan kecepatan pengirimannya ke tangan pelanggan juga menjadi kriteria utama yang menjadi bahan pertimbangan posisi perusahaan di dunia persaingan. Semakin cepat pelanggan dapat memperoleh produk pesanannya, semakin baik. Dan tentu saja perusahaan akan berhasil mencapai kondisi ini jika manajemen rantai pasokannya (Supply Chain Management) terkelola secara optimal. Karena di dalam e-business informasi merupakan bahan baku produksi yang sangat penting, maka konsep JIT (Just-In Time) sering diberlakukan terhadap sumber daya informasi ini. Faktor lainnya yang menentukan keunggulan kompetitif sebuah perusahaan adalah kemampuannya dalam menjangkau pasar dan pelanggan dari berbagai segmen yang ada (demografis dan geografis). Di sinilah internet dan teknologi informasi memberikan peranan yang sangat besar.

e-Business Stagnation
Kebalikan dengan perusahaan e-business yang berhasil menjadi market leader, gagal mendapatkan keunggulan kompetitif akan berakibat terancamnya keberadaan perusahaan di dalam arena persaingan. Perusahaan yang tidak berhasil mencari strategi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif ini biasanya akan berada dalam posisi stagnasi, yang tentu saja akan sangat berbahaya jika tetap dibiarkan. Ciri-ciri perusahaan yang berada di dalam situasi ini berawal dari semakin kecilnya market share yang dikuasai karena banyaknya pelanggan yang perlahan-lahan meninggalkan perusahaan. Menurunnya kuantitas pelanggan ini terkadang belum tentu disebabkan karena gagalnya perusahaan dalam meningkatkan kinerja usahanya, namun dapat juga karena adanya faktor eksternal, seperti persaingan yang sangat ketat. Sering pula terjadi situasi dimana kualitas produk yang baik tidak disertai dengan pelayanan yang baik menyebabkan buruknya persepsi dari pelanggan terhadap perusahaan (yang artinya mengurangi bahkanmeniadakan keuggulan kompetitif yang dicoba diraih).

Dari segi total biaya produksi yang berdampak langsung kepada penentuan harga produk dan jasa, biasanya perusahaan mengalami kesulitan karena adanya fenomena cost transparency. Dengan terbukanya berbagai jenis informasi bagi semua orang di internet, pelanggan dapat dengan mudah membandingkan harga produk atau jasa yang sama dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Dengan kata lain, sangat sulit bagi sebuah perusahaan dalam menentukan harga yang kompetitif (sangat sulit untuk mendapatkan margin keuntungan yang tinggi). Demikian pula dari segi penciptaan produk baru dan pengirimannya ke pihak pelanggan. Pada keadaan stagnasi, durasi penciptaan produk baru dan pengirimannya biasanya standar, dalam arti kata sama dengan perusahaan-perusahaan sejenis lainnya, sehingga dipandang dari sudut pelanggan, perusahaan yang bersangkutan tidak memiliki hal yang istimewa. Seringkali perusahaan e-business yang berada pada kondisi ini digambarkan dengan entiti yang “hidup segan, mati tak hendak”.Diperlukan perubahan yang sangat mendasar dari manajemen puncak untuk dapat membawa kembali perusahaan ke arena persaingan yang kompetitif (misalnya dengan cara mengadakan program Business Process Reengineering).

e-Business Followership
Jika di satu titik ekstrem terdapat perusahaan e-business yang berhasil menjadi leader sementara di titik ekstrem lainnya terdapat perusahaan e-business yang terancam bangkrut, terdapat banyak sekali perusahaan (mayoritas) yang berada pada situasi “nanggung”, artinya yang bersangkutan menempatkan diri sebagai pengikut dari mereka yang berhasil (follower).

Walaupun perusahaan yang berada di dalam posisi ini tidak memiliki banyak keunggulan kompetitif seperti halnya perusahaan leader, namun kualitas produk dan pelayanannya berada di atas rata-rata yang diharapkan oleh pelanggan. Perusahaan dalam kategori ini biasanya memiliki produk dengan kualitas yang sudah baik (memenuhi standar minimum), namun di mata pelanggan kualitasnya dipandang lebih karena perusahaan memiliki mekanisme pelayanan yang baik (sehingga pelanggan merasa terpuaskan). Dari sergi harga produk dan jasa pun perusahaan berhasil menekan total biaya produksi karena tingginya tingkat efisiensi yang dicapai (karena memanfaatkan teknologi informasi). Perusahaan juga secara sederhana telah menerapkan konsep knowledge management yang memungkinkan mereka untuk memperbaiki durasi penciptaan produk baru dan pengirimannya ke tangan pelanggan. Perusahaan yang memiliki keungguluan kompetitif yang netral ini biasanya tidak berambisi untuk menguasai pasar, tetapi cukup untuk tetap amanbertahan di arena persaingan, dan memiliki pelanggan tetap (captive market) yang melakukan transaksi secara kontinyu. Targetnya adalah secara perlahan (gradual) perusahaan berhasil meningkatkan frekuensi dan volume transaksi jual belinya.



--strategic Uses of Information Technology--

Keberhasilan atau kegagalan organisasi saat ini sangat kompetitif dan teknologi dunia bisnis tergantung pada bagaimana mereka mengelola untuk merampingkan arus informasi antara departemen dan dunia luar. Ini adalah tempat TI datang ke dalam tindakan. Ini berkaitan dengan penerapan teknologi untuk mengotomatisasi arus informasi dalam sebuah sistem informasi organisasi. Kerangka peluang strategis memungkinkan para eksekutif untuk mengidentifikasi peluang untuk penggunaan strategis TI.
Daerah utama yang harus dipertimbangkan untuk mempelajari dampak TI adalah:
1. 1. DEVELOPING AN INFORMATION TECHNOLOGY STRATEGY AN MENGEMBANGKAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI
Isu seperti Critical Success Factors, perencanaan dan tenaga kerja TI dianggap. Tenaga kerja sangat penting karena dapat memutuskan di Strategi menjadi sukses atau tidak.
2. 2. STRATEGIC USE OF INFORMATION TECHNOLOGY PENGGUNAAN STRATEGIS TEKNOLOGI INFORMASI
Ini adalah wilayah luas di mana banyak muncul isu-isu inti. Pertanyaan seperti berikut:
a. Apakah IT perlu?
b. Apa dampaknya TI di dunia bisnis?
c. Kesempatan apa yang telah TI dibawa ke area bisnis Perseroan?
d. Apakah TI dari setiap nilai bisnis dipelajari di sini?

Perpaduan yang bersih Strategi TI dengan Strategi Perusahaan harus tercapai melalui prinsip-prinsip SUIT
3. 3. QUALITY MANAGEMENT MANAJEMEN KUALITAS
Metode Quality Control, Audit, strategi yang berbeda yang digunakan dalam TQM dibahas dalam area ini. Seperti Kualitas tidak dapat dengan mudah dapat didefinisikan, studi tentang Quality Control dan pemeliharaan patut kita keterlibatan dan kepentingan yang tajam.
TI dapat digunakan untuk mengembangkan produk atau proses baru atau untuk meningkatkan produk dan proses yang ada sehingga dapat mencapai keunggulan kompetitif di pasar atau efek perbaikan signifikan dalam operasi internal. Potensi alam pentingnya IT bagi sebuah organisasi tergantung pada intensitas informasi proses dan isi informasi produk. Penggunaan strategis TI dalam sebuah organisasi diperlukan untuk pembengkokan dari strategi TI ke dalam strategi perusahaan.


--Membangun Customer Focused Bisnis--
Strategi bisnis yang futuristik selalu mengedepankan posisi pelanggan sebagai dimensi yang lebih tinggi dan berkuasa. Dan marilah kita coba urai beberapa unsur tersebut
Layanan terbaik
Layanan terbaik bukan lahir dari rumusan rapat para manajer dan direktur dari sebuah perusahaan. Layanan terbaik juga bukan rumusan strategi bisnis yang sudah direncanakan poada 10 tahun yang lalu sejak awal berdirinnya perusahaan. Namun Layanan terbaik adalah sejauh mana anda memahami keinginan pelanggan kemaren, saat ini dan prediksi yang akan dating. Karena di era teknologi informasi ini peluang berubahnya persepsi pelanggan bisa secepat kilat berbalik arah karena :
  • Pesaing yang lebih jeli mengambil hati pelanggan anda
  • Kemunduruan layanan pihak internal perusahaan
  • Harga yang lebih menarik dari pasar umum
  • Tawaran sistem pembayaran yang lebih fleksibel
Layanan yang baik adalah layanan yang paling sesuai dengan keinginan pelanggan terutama secara prioritas adalah pelanggan secara kebanyakan atau pelanggan yang masuk kategori utama/VIP. Saya yakin anda para pebisnis tidak membedakan pelanggan-pelanggan anda dengan baik untuk mewujudkan bentuk layanan yang lebih ekslusif untuk pelanggan terbaik.
Mengoptimalkan SDM yang unggul
SDM merupakan alat dalam perwujudan strategi bisnis, namun jangan lupa bahwa SDM anda juga pelanggan internal yang secara hirarki bisa lebih mudah diatur dan diarahkan dengan kekuatan internal, beda dengan palanggan eksternal yang mudah diarahkan oleh kecenderungan pasar.
SDM yang unggul bahwa SDM tersebut sadar betul akan tuntutan dari perusahaan dan pelanggan saat ini, yang secara umum antara lain:
  • SDM memahami keputusan manajemen adalah keputusan bersama
  • SDM memahami Visi Misi perusahaan dengan baik dan paham mewujudkannya
  • SDM menguasai area kerja dan tuntutan kompetensi area kerja
  • SDM mampu mengevaluasi kelemahan dan kelebihan secara periodik baik indikator perorangan dan teamwork
  • SDM mampu meningkatkan skill dan kompetensi diri sesuai dengan tuntutan persaingan dari pasar, seiring dengan perubahan tuntutan pelanggan.
SDM yang unggul merupakan media bisnis secara internal, termasuk merupakan media promosi yang persuasif. Namun memperlakukan SDM tidak harus secara nyata memillah-milaj di depan umum atas klasifikasi gradenya. Cukup apda level yang strategis, karena unsur SDM yang unggul paham bahwa sesama staf merupakan pesaing, pesaing yang kolaboratif.
Pemanfaatan Teknologi yang Kompetitif
Strategi bisnis yang paham akan perubahan tentu selalu mengaitkan dengan unsur perubahan yang paling dimensif, yaitu teknologi. Kemampuan menyerap informasi dari perkembangan teknologi baik unsur perangkat keras maupun perangkat lunak merupakan wujud dari kepekaan akan nilai-nilai persaingan bisnis dan wujud strategi bisnis. Misal ketika pergeseran dari mesin fotokopi yang selalu besar dan berat dengan listrik yang besar beralih bahwa mesin fotokopi bisa menyatu dengan print dan fax, atau mesin foto kopi portabel yang irit. Sehingga efisiensi anggaran dan efisiensi waktu dapat mewujudkan kepuasan pelanggan dari faktor harga yang terjangkau dan layanan yang cepat pula, ini adalah wujud strategi bisnis yang baik. Contoh dahulu ketika belanja ke supermarket, sang kasir harus entri kode produk satu2, sekarang cukup dengan barcode, layanan lebih cepat dan akurat. Pelanggan lebih puas. Atau dahulu pelanggan harus order dengan Fax, sekarang bisa dengan email atau sms, syukur2 dengan sistem informasi dengan web, misal pemesanan tiket kereta dan pesawat.
Membangun kemitraan
Sehebat apapun strategi bisnis dan sebesar apapun perusahaan harus tetap membangun hubungan kemitraan baik dengan supplyer, relasi dan pesaing, kenapa? Yang paling bahaya dalam unsur produksi bukan faktor produk pesaing namun bagaimana mitra pemasok dapat mendukunng percepatan dan kinerja bidang produksi.Misal ditengah mendapatkan order yang sangat banyak, sang pemasok bahan baku mengalihkan ke perusahaan lain. Siapa yang rugi??? Membangun kemitraan juga dapat dijalin dengan pesaing, contoh adalah adanya ATM bersama antar bank. Siapa yang untung?Pelanggan bank dan mediator sangat diuntungkan. Kemitraan dengan pesaing,pelanggan dan mediator.


--Value Chain & Strategic Informastion System--
untuk lebih memahami kegiatan melalui suatu perusahaan yang mengembangkan keunggulan kompetitif dan menciptakan nilai pemegang saham berguna untuk memisahkan system bisnis menjadi serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai di sebut sebagai value chain.
1985 dalam buku competitive advantage,Michael porter memperkenalkan model value chain generic yang umunya untuk berbagai perusahaan.


--Re-engineering Bussiness Process--
. Dalam ilmu computer dan manajemen suatu pendekatan yang bertujuan perbaikan dengan cara menaikan efisiensi dan efektivitas dari proses bisnis yang ada di dalam dan seluruh organiasi. Kunci untuk bagi organisasi untuk melihat proses bisnis mereka dari yang bersih persepektif dan menentukan bagaimana mereka dapat membuat proses ini yang terbaik untuk meningkatkan cara mereka menjalankan bisnis

--Menciptakan Virtual Company--
2.1 Definisi Virtual Company
Virtual company memiliki beberapa definisi yaitu:
1. Suatu organisasi yang hanya menggunakan komputer dan teknologi komunikasi yang memiliki kemudahan dalam mengatur administrasi untuk berkomunikasi dengan pihak klien, menggunakan media telepon, fax, email, internet, IM, dan videoconference yang tidak dibatasi oleh waktu dan ruang [12];
2. Virtual company adalah gabungan dari E-commerce dan Internet & World Wide Web[10];
3. Virtual company (VC) adalah salah satu metode yang dapat membuat owner dan manager mengatasi menegement yang dibutuhkan. VC dilengkapi dengan administrasi, kreatif dan teknikal skill serta pelayanan yang dapat membantu entrepreneurs dan professionals lebih mudah mengatur bisnis yang akan dijalankan.[]
Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa virtual company yang akan digunakan dalam topik ini adalah suatu perusahaan yang membuat suatu aplikasi sistem informasi yang digunakan untuk menjembatani antara perusahaan dan klien secara online.
Virtual Company terdiri dari customer yang saling terintegrasi dan supplier dalam port bisnis yang masuk ke dalam jaringan bisnis (business bus). Untuk kepentingan komunikasi dan pelayanan dengan supplier dan customer di jalur business bus, maka dibuat beberapa businness port pendukung dengan melibatkan pihak ketiga, yaitu media transportasi, service financier untuk metoda pembayaran, chating room dan massaging untuk layanan komunikasi.
2.2 Pendukung Perancangan Virtual Company
Untuk membangun sebuah Virtual Company, ada beberapa komponen yang dapat digunakan [11] , diantaranya :
1. Email
Hampir semua company menggunakan email dalam proses komunikasi, kapanpun dan dimanapun.
2. Sistem yang otomatis dan mudah digunakan
Menggunakan suatu apikasi sistem informasi yang bekerja secara otomatis untuk menggantikan pegawai secara langsung, dengan demikian waktu yang digunakan lebih efisien.
3. Digital company
Membuat elektronik company secara on-line.dengan system online , pegawai dapat bekerja kapanpun dan dimanapun.
4. Monitoring
Mempermudah memonitor apikasi situs web
5. Infrastruktur
Sarana infrastruktur akan dibutuhkan untuk menjalankan konsep sebuah VC.
6. Motivasi
Memotivasai user agar on-line
7. user-friendly
Membantu user memahami tools
Selain itu dalam pembentukan virtual company wajib memperhatikan 4 konsep dimensi perusahaan [8], yaitu:
·Network company
Pengelolaan hubungan melalui suatu jaringan (komponen: jaringan resource & business bus)
·Customer centric company
Dengan konsep Mass Customization, dimana keseluruhan produksi (barang/jasa layanan) tidak sekedar mempertimbangkan efisiensi produksi massal, tapi juga mempertimbangkan agar memenuhi kebutuhan individual pelanggan
·Agile company
Dimana pengaturan ulang sekumpulan resource dapat dilakukan dengan dinamis sesuai kebutuhan
·Digital company
Digital Company menerapkan konsep kantor virtual, otomatisasi proses, dan organisasi virtual. Dimana ketiga konsep tersebut di dikung teknologi komunikasi dan jaringan, pemrograman, konsep Knowledge Management (KM), konsep Supply Chain Management (SCM), Customer Relationship Management (CRM), aplikasi Enterprise Resources Planning (ERP) dan datawarehouse untuk kepentingan pengelolaan dan akses data.
1. Knowledge Management (KM) adalah sebuah konsep yang bergerak di atas infrastruktur teknologi informasi (Internet & Intranet) yang di fokuskan untuk menjadi sebuah institusi agar menang dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada kompetitor-nya.
2. Customer Relationship Management (CRM) adalah aplikasi yang didesain untuk membantu suatu organisasi, mengoptimalkan hubungan dengan pelanggannya dan para supplier-nya, melalui satu atau lebih touch points – seperti call center, salesperson, distributor, store, branch office, web, e-mail – dengan tujuan untuk mendapatkan dan
mempertahankan pelanggannya.
3. Enterprise Resouces Planning (ERP) adalah sebuah software yang menggabungkan dan mengotomatisasi data dan beberapa business process dari suatu perusahaan atau organisasi.
2.3 Kerangka Kerja Analisis Pengaturan Topik untuk Virtual Company
Sebelum apa yang ingin dikemukakan sebagai produk/layanan, maka perlu dipertimbangkan jenis kompetisi yang akan dijalani perusahaan (“Time-based”, “Hypercompetition”, “High Velocity Environment”).
Jenis kompetisi akan mempengaruhi pembobotan pemilihan teknologi dan aplikasi apa yang akan digunakan untuk menyajikan produk/layanan. Untuk factor waktu, aplikasi yang bisa menjadi pilihan adalah e-mail, IM, intranet, electronic meeting. Sedangkan untuk faktor jangkauan ruang/area, teknologi yang bisa menjadi pilihan adalah mobile phone, PDA,Laptop,internet.
Kedua pilihan teknologi dan aplikasi tersebut akan menjadi dasar bagi Manager dalam pengambilan keputusan dan bertindak sesuai kebutuhan organisasi dan management.

--Membangun Knowledge Creating Company--

Membangun Knowledge Creating Company dibutuhkan poin-poin penting yaitu :
1. Important knowledge in Company :
- Cara menghadapi persaingan global.
- Cara menjaga kepuasan pelanggan.
- Cara mengantisipasi dinamika persaingannya secara tepat melalui pengembangan virtual Lego Factory.
- Cara menghadapi arena persaiangan dengan film-film yang sedang beredar dengan kualitas box-office, misalnya Star Wars dan Harry Potter.
- Melaksanakan program restrukturisasi yang terdiri dari downsizing dan downscoping.
2. Cross cultural interfaces & Knowledge domain :
- Lego Group mengirimkan produknya kepada retail-retail kecil yang terdapat di dalam database Lego Group sejak tahun 1950.
- Penjualan saham Legoland (Taman Bermain Lego) kepada Blackstone senilai US$450 juta dan penglepasan aset non-produktif di AS, Korea Selatan, dan
Australia merupakan bentuk divestasi Lego dalam kaitannya dengan program turn around. Divestasi ini menghasilkan efektivitas dan efisiensi perusahaan yang secara langsung meningkatkan kinerja Lego.



Mungkin cukup sekian informasi yang bisa saya sampaikan. semoga berguna bagi para blogger...